PSM kalah, Suporter Rusuh

Makassar, 16 September 2008. Ribuan suporter PSM Makassar mengamuk saat tuan rumah kalah 1-3 dari tim Persela Lamongan, Jatim, pada lanjutan pertandingan Liga Super Indonesia di Stadion Mattoanging, Andi Mattalatta, Senin (15/9) malam.
Kerusuhan pecah sekitar pukul 23.10 usai pemain Persela mencetak gol ketiga melalui tembakan Marcio Souza pada menit 71. Bola gagal ditepis kiper PSM, Syamsidar.
Wasit yang memimpin pertandingan Oleahadi dari Jakarta memutuskan menunda pertandingan karena situasi yang tidak memungkinkan.
Penonton di tribun terbuka yang tidak terima dengan kekalahan tersebut menjebol pagar stadion dan masuk ke tengah lapangan. Mereka juga mendekat ke bangku cadangan Persela dan melempari pemain tim tamu.
Sekitar 10 menit kemudian, penonton membakar gawang di sisi selatan stadion. Api membesar dan merusak gawang.
Untuk mengamankan situasi, ratusan aparat kepolisian menghalau penonton ke luar lapangan. Namun penonton melakukan perlawanan sehingga terjadi aksi saling lempar.
Kepala Kepolisian Kota Besar (Kapolwiltabes) Makassar
Kombes Burhanuddin Andi beberapa kali menenangkan penonton melalui pengeras suara. Namun penonton tetap tidak terkendali. Dua orang sempat diamankan dengan tuduhan provokator dan dua penonton lainnya pingsan.

Manajemen PSM Makassar mengaku pasrah dengan sanksi yang bakal diterima akibat kerusuhan suporter tersebut.
Asisten Manajer PSM Bidang Keuangan, Suhardi Hamid, memprediksikan PSM kemungkinan dijatuhi sanksi berat dari Badan Liga Indonesia (BLI).
"Kami perkirakan mendapat sanksi berupa denda uang dan partai usiran. Kemungkinan denda uangnya sekitar Rp 150 juta," kata Suhardi.
Namun, apapun bentuk sanksi yang dijatuhkan BLI, manajemen PSM tampak bersikap pasrah. Mereka tidak akan melakukan protes atau naik banding.
"Kami tidak akan banding. Biarlah ini menjadi pelajaran bagi penonton Makassar yang ternyata belum dewasa dalam menyikapi hasil buruk yang dialami PSM di Makassar," tambah Asisten Manajer PSM Bidang Humas, Nurmal Idrus.
"Untuk selanjutnya, kita berharap siapa pun yang menjadi pelaku kericuhan di Mattoanging, termasuk para pelempar petasan akan menjadi musuh bersama kita," tambah Nurmal.
Meski pasrah mengenai sanksi, namun manajemen berharap BLI memberikan keputusan yang seadil-adilnya. "Mudah-mudahan BLI tidak gegabah dalam menjatuhkan sanksi," kata Nurmal.
Untuk menghindari kejadian seperti ini terulang kembali, manajemen PSM juga akan meminta BLI untuk tidak menggelar dua partai kandang di Makassar.
Dua partai kandang tersebut adalah melawan Persitara Jakarta Utara, 22 Oktober mendatang, dan Persib Bandung, 28 Oktober. Kebetulan dua laga ini juga menjelang Pemilihan Wali Kota Makassar, 29 Oktober mendatang.
"Kami akan memohon kepada BLI agar partai home melawan Persitara dan Persib digelar tanpa penonton di luar Makassar. Ini untuk memberi efek jera kepada publik Makassar yang belum dewasa," jelas Nurmal. Diperkirakan PSM akan mendapat sangsi denda sebesar 150 juta dan tidak akan main kandang lagi di Makassar.

0 Comments: