PSM Seri 1-1 Versus PSMS Tadi Malam

Makassar, 21 Sertember 2008. Kemenangan PSM yang sudah di depan mata sirna begitu saja, hanya beberapa detik sebelum pertandingan berakhir tadi malam. PSMS Medan mendapat hadiah penalti setelah Iqbal Samad handsball di menit ke-90 yang mengubah skor menjadi 1-1 di lanjutan Liga Super 2008/2009 di Stadion Mattoanging Andi Mattalatta, Makassar, Sabtu (20/9) malam.
Ironisnya, hasil buruk ini diperoleh PSM hanya berselang beberapa jam setelah Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo membayar gaji pemain. Syahrul mengucurkan dana sekitar Rp 478 juta untuk membayar gaji pemain yang sudah menunggak satu bulan karena manajemen mengalami krisis keuangan.
 PSM sempat unggul duluan lewat gol tembakan keras Syamsul Haeruddin di menit 55. Sayang, menjelang bubaran, striker PSMS Anderson menyamakan kedudukan menjadi 1-1 lewat titik putih. PSMS mendapatkan hadiah penalti setelah Iqbal Samad handsball di dalam kotak penalti.
Usai pertandingan, manajemen PSM melakukan protes keras kepada Pengawas Pertandingan (PP), Maurice. PSM protes karena wasit tidak memberikan kartu merah kepada gelandang PSMS, Asri Akbar, meski sudah mengantongi dua kartu kuning.
"Sebelum penalti saya sempat tanya kepada PP kalau nomor 29 (Asri Akbar) itu dapat kartu merah. Tapi, PP bilang dia baru dapat satu kartu kuning. Katanya yang dapat kartu kuning tadi nomor 27," kata Asisten Manajer PSM Bidang Keuangan, Suhardi Hamid.
Menurut Suhardi, seharusnya sebelum PSMS melakukan penalti, Asri sudah harus keluar dari lapangan. "Kami akan melayangkan surat protes kepada PSSI. Pertandingan ini tidak sah karena PSMS menurunkan pemain yang tidak sah (Asri Akbar)," kata Suhardi.
PSM juga protes terhadap PP yang tidak jeli melihat pertandingan. "Kalau memang PP- nya jeli, kejadian ini pasti tidak akan terjadi. Masak PP bisa salah lihat nomor punggung pemain," kata Suhardi.
Maurice yang dikonformasi usai pertandingan mengakui kesalahannya. Ia mengaku Asri seharusnya dikeluarkan dari lapangan. "Saya sudah cocokkan nomornya yang kena kartu merah dengan wasit. Ternyata memang nomor 29 (Asri)," kata pria asal Ternate ini.
Manajemen PSM juga ramai-ramai mendatangi Maurice dan melakukan protes keras. "Apapun yang terjadi, nanti saya akan laporkan semuanya kepada PSSI. Saya tidak bisa bilang pertandingan ini sah atau tidak. Semua yang putuskan adalah PSSI," dalih Maurice.
Asri, yang masuk menggantikan Ramadani di menit ke-85, diganjar dua kartu kuning oleh wasit Agus Winardi pada menit ke-87 dan ke-90. Meski begitu, pemain asal Makassar ini tetap dimainkan.
Pada pertandingan ini, PSM sempat memainkan 10 pemain setelah Irsyad Aras diusir di babak kedua akibat mendapat dua kartu kuning. Irsyad dipastikan absen saat menjamu Sriwijaya FC di Stadion Mattoanging, Makassar, Jumat (26/9). Selain itu, PSM juga tidak boleh menurunkan gelandang elegannya, Ali Khaddafi. Pemain asal Togo ini terkena hukuman akumulasi kartu kuning.
"Meski kecewa, tapi kita juga harus mensyukuri karena telah mendapatkan satu poin," kata Pelatih PSM, Raja Isa bin Raja. Di ruang ganti pemain, pria asal Malaysia ini tetap membakar semangat pasukannya.
"Jangan terlalu kecewa. Kalian semua sudah bermain bagus dan menguasai permainan. Kalau memang Tuhan mengizinkan, kalian bisa menang 14-1," katanya.
12 peluang
Bermain tanpa penonton, pemain PSM Makassar langsung tampil menggebrak sejak kick off. Pemain PSM tampak ingin sekali mencetak gol ke gawang PSMS Medan.
Peluang pertama Ayam Jantan dari Timur diperoleh striker asing Aldo Baretto di menit kesembilan melalui sundulan kepala setelah mendapat umpan dari Julio Lopez. Tapi sayang masih bisa ditepis kiper PSMS Ghali Sudaryono.
Selanjutnya, PSM terus menggempur pertahanan PSMS melalui kombinasi serangan dari segala arah. Gelandang asing PSM Claudio Pronetti di pertandingan tadi malam tampil cemerlang dengan berkali-kali menjadi inspirator serangan PSM.
Pronetto sering memberikan umpan akurat kepada Baretto dan Lopez dan melakukan penetrasi ke pertahanan PSMS terutama dari sisi kiri pertahanan PSMS. Lopez kembali mendapat peluang di menit ke-15, tapi tendangan Lopez kembali dapat diblok Ghali.

Ghali di pertandingan tadi malam berkali-kali melakukan penyelamatan cemerlang dengan terus menahan serangan PSM yang bertubi-tubi baik dari Baretto maupun Lopez. Lopez kembali mendapat di menit 22 yang sudah bebas dari kawalan pemain belakang PSMS.

Tapi Ghali kembali menahan tendangan Lopez. Tercatat Ghali melakukan penyelamatan sebanyak lima kali di babak pertama. Kepintaran Ghali menahan bola dari serangan lini depan PSM ini sempat membuat pemain PSM putus asa melakukan serangan.

Hingga berakhirnya babak pertama tak satupun gol tercipta. PSMS juga tidak mampu mencetak gol ke gawang PSM. Di sepanjang babak pertama, nyaris tidak ada peluang dari PSMS. Bola lebih dominan dikuasi pemain PSM hingga membuat tim tamu kesulitan mengembangkan permainan.

"Kami memiliki 12 peluang mencetak gol tapi kiper PSMS memang tampil cemerlang di pertandingan ini. Mungkin ini malam bukan keberuntungan kami untuk menang," kata Raja saat konferensi pers usai pertandingan.

Di babak kedua PSM terus melancarkan serangan ke kubu lawan Gol yang ditunggu-tunggu akhirnya tercipta melalui tendangan keras Syamsul di menit 55 setelah mendapat umpan dari Irsyad.

Ketinggalan satu gol membuat PSMS bangkit dan melakukan serangan ke kubu PSM. Namun pemain PSM yang di pertandingan tadi malam tampil sigap beberapa kali mampu melakukan penyelamatan.

Di menit-menit akhir pertandingan, PSM mulai bertahan dengan menarik Aldo Baretto dan memasukkan Yus Arfandy sebagai gelandang. Handi Hamzah dan Diva Tarkas juga dimasukkan untuk menambah pertahanan.

PSM juga harus bermain dengan 10 pemain setelah gelandang Irsyad dikeluarkan wasit di menit 87 setelah mendapat kartu merah (dua kali kartu kuning). Kondisi inilah yang membuat permainan PSM pincang di menit-menit akhir pertandingan.

Istri Diusir
Laga tanpa penonton ini membuat Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan PSM kesulitan mengatur penonton yang ingin menyaksikan laga ini. Di sepanjang babak pertama kubu PSMS melakukan protes karena merasa masih banyak penonton di stadion.

Beberapa kali Panpel memperingatkan penonton agar tidak ribut dengan mengeluarkan suara-suara teriakan. Di pertandingan tadai malam, penonton di tribun VIP Utama memang terlihat banyak.

Selain wartawan yang meliput ada juga beberapa keluarga pemain PSM dan beberapa petugas dari Panpel yang nonton. Suasana ini membuat tribun VIP utama seperti penuh dengan penonton.

Di masa jeda pertandingan Panpel dan Kapolwiltabes Makassar Kombespol Burhanuddin Andi meminta kepada penonton yang tidak berkepntingan agar keluar dari stadion. Beberapa petugas juga yang ada di tribun utama juga diminta keluar termasuk juga keluarga pemain PSM.

Istri Lopez, Baretto dan Pronetto juga disuruh keluar stadion. Bahkan tak pandang bulu kiper PSM Frenky Irawan dan beberapa pemain cadangan PSM yang nonton juga disuruh keluar. Setelah penonton di stadion tidak ada lagi kecuali wartawan dan petugas keamanan, pertandingan babak kedua baru dimulai.
Denda PSMS
Pelatih Eric William dan manajer PSMS Medan tidak hadir dalam konferensi pers usai pertandingan. Padahal sesuai manual Liga Super, pelatih dan manajer tim diwajibkan menghadiri konferensi pers usai pertandingan.

Jika tidak ada perwakilan dari tim, maka tim tersebut akan mendapat sanksi dari Badan Liga Indonesia (BLI) berupa denda uang sebesar Rp 20 juta.

Konferensi pers hanya dihadiri perwakilan dari PSM yaitu, Raja Isa (pelatih) dan Ishlah Idrus (manajer PSM). Beberapa wartawan yang hadir saat konferensi pers mengaku kecewa karena tidak ada pernyataan dari tim tamu. Sumber: http://www.tribun-timur.com/